Rabu, 21 September 2011

Dampak Negatif Dalam Penggunaan Internet Terhadap Psikologi Seseorang

   Internet seperti posting saya sebelumnya menjelaskan bahwa memiliki banyak kegunaan. Tidak hanya fungsi yang berkaitan dengan fisik, namun juga kaitannya dengan psikologi seseorang.

   Posting saya berikut akan menjelaskan tentang dampak negatif dari penggunaan internet. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap hal memiliki sisi positif maupun negatif didalamnya. Hal tersebut tidak terkecuali bagi penggunaan internet.

   Banyak dampak positif, namun tidak sedikit dampak negatif yang dihasilkan. Salah satu yang marak adalah pornografi dan lain sebagainya. Namun disini saya akan lebih banyak memaparkan dampak internet terhadap psikologis seseorang.

   Penggunaan internet secara berlebihan atau penggunaan yang tidak terkontrol merupakan salah satu penyebab nya. Contohnya saja munculnya adiksi atau ketergantungan terhadap internet yang dampaknya dapat merambat ke segala bidang psikologis seperti kecemasan. Saat seseorang mulai terbiasa dan menggunakan internet secara terus menerus dan tak terkendali, maka bukanlah keanehan saat diwaktu ia tidak dapat menggunakan nya kecemasan pun muncul. Sehingga seorang adiksi internet dapat seharian didepan komputer dan melakukan kontak sosial yang minim atau bahkan tidak sama sekali dengan dunia nyatanya.

   Efek dari kecanduan ini pun dapat bersifat seperti domino atau rantai yang saling berkaitan. Jika ditinjau dari sisi fisik. Internet dibuat tujuannya untuk memberikan kemudahan, namun internet juga merancang manusia untuk membatasi ruang gerak atau kegiatan fisiknya sehingga mengganggu keseimbangan hormonal maupun metabolisme yang membawanya kepada obesitas.

   Dampak nya lebih jauh, tidak sedikit orang yang justru terisolasi dari lingkungan sehingga muncul lah efek berikutnya berupa depresi.

   Dampak lainnya dapat kita lihat dari sudut pandang emosi dan sosial. Menurut dr. Seto Mulyadi dalam suatu seminar menyatakan bahwa pada remaja, perkembangan emosi tidak lepas dari interaksinya dengan lingkungan sosial. Bila lingkungan sosial yang ada di sekeliling remaja berupa lingkungan sosial yang “virtual” dan tidak pada kenyataannya, maka perkembangan emosi remaja juga cenderung tidak adekuat karena umpan balik dari lingkungan virtual dapat diatur sesuai kehendak individu sedangkan umpanbalik dari lingkungan nyata belum tentu sesuai dengan kehendak individu. Sehingga individu harus mengembangkan keterampilan sosial dan emosi untuk mengatasinya.

   Sehingga tidak benar pendapat, bahwa tidak ada bedanya antara bersosialisasi dalam jejaring sosial dengan dunia nyata.

   Kesimpulan dari postingan saya adalah segala sesuatu, tidak hanya penggunaan internet dapat memberikan efek buruk saat hal tersebut berubah dari sekedar memakai menjadi suatu kebutuhan yang bersifat ketergantungan. Saat sesuatu hal yang positif berubah menjadi suatu yang adiksi maka tidak menutup kemungkinan hal tersebut merubah bentuk menjadi hal yang merusak.

Sumber Referensi:
Mulyadi. Seto., Dampak internet pada perkembangan remaja. 2011.Gunadarma Depok. Link:
http://seminar.gunadarma.ac.id/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=134&Itemid=34

Tidak ada komentar:

Posting Komentar